Day 3 in Queenstown: Drama di Kiwi Birdlife Park


Untuk membangunkan kiddos setiap pagi pada saat liburan, saya harus mencari cara agar ketika bangun, mereka langsung happy dan bisa diajak kerjasama. Misalnya untuk langsung gosok gigi dan ganti baju. Biasanya saya dan Rene menyiapkan dulu segala keperluan hari itu termasuk bekal untuk sarapan, baru terakhir membangunkan kiddos.

Pagi yang cerah di hari terakhir kami di Queenstown membuat saya mendapatkan cara unik untuk membangunkan kiddos. "Kakak, Dede, lihat ada yang terjun payung!" begitu teriak saya. Mereka pun terbangun, dan kami bersama menyaksikan atraksi gratis paragliding dari kamar kami di Pinewood Lodge. *ketika menulis posting ini, Jakarta sedang hujan besar. How I miss this blue sky in Queenstown:)

a beautiful morning  

Pagi itu kiddos langsung ingat bahwa kami akan melihat burung kiwi. Awalnya saya ragu untuk memasukan Kiwi Birdlife Park ke dalam itinerary karena harga tiketnya yg aduhai untuk kantong kami. Namun, karena mendapatkan tiket 50% dari bookme, saya membeli satu tiket dewasa seharga NZD 21 setelah discount. Menurut saya, siapapun yang akan pergi ke New Zealand harus rajin melihat discount di bookme. Asyik banget loh discount yang ditawarkan ke berbagai atraksi di New Zealand.

Ohya, karena harga yg mahal, saya hanya membeli satu tiket via bookme untuk saya. Karena saat itu yang discount memang hanya tiket dewasa. Untuk Kiddos#1 rencananya akan saya beli di tempat, kiddos#2 masih gratis, sedangkan Rene akan naik luge. Beginilah kalau liburan dengan dana terbatas, harus bagi-bagi naik atraksi hehe.

Setelah check out dari hotel jam 10, kami langsung meluncur ke Kiwi Birdlife Park yang terletak di samping Skyline Gondola. Sangat sulit mencari parkir pagi itu, akhirnya kami parkir di dekat sebuah pre-school, walaupun agak jauh, namun gratis:p Kami langsung menuju ke pintu masuk Kiwi Birdlife Park yang unik dan eye catching.



Saya membeli satu tiket untuk kiddos#1 seharga NZD 21 dan menyerahkan voucher bookme kepada petugas. Rene akhirnya memiih foto-foto di luar, karena antrian untuk naik gondola dan luge mengular. Saya masuk ke dalam bersama kiddos. Tidak menyangka, tanpa Rene saya harus menghadapi berbagai drama di Kiwi Birdlife Park.

main entrance to the Kiwi Birdlife Park

Petugas yang ramah memberikan peta dan menjelaskan aktivitas apa saja yang bisa dilakukan. Karena jam kedatangan kami bertepatan dengan Conservation Show, kami pun langsung menuju ke area show. Pagi itu area show sudah penuh dan kami terpaksa duduk di bagian paling depan dan terkena sinar matahari.

the crowd at the show

Awalnya kiddos excited ingin melihat show. Mungkin mereka pikir akan seperti the Elephant Show yang mereka lihat di Singapore Zoo ataupun the Bird Show yang mereka lihat di Ocean Park. Namun mereka kecewa karena bosan mendengarkan oom petugas bercerita, dalam bahasa Inggris pula:p Keluar arena pun kami tidak bisa, jadi saya bujuk mereka untuk melihat hingga show selesai. What a drama.

beautiful bird

look who's up there?

Dengan kiddos#2 yang mood nya sudah hancur (belum lebur sih) karena show yang gagal dinikmati, saya harus mencari cara agar moodnya bisa kembali. Untungnya kami bertemu sebuah traktor mini, mirip Jack salah satu mainan favoritnya di Thomas and Friends. Ahaaay..ia pun happy kembali. 

found his fave real toy :)

Kami kemudian masuk ke Kiwi House untuk melihat petugas memberi makan burung kiwi. Ternyata burung kiwi itu tidak bisa melihat sinar matahari. Jadi kami masuk ke dalam sebuah ruangan gelap, menunggu show dimulai. Dan drama lain muncul, kiddos#1 ingin menunggu di dalam ruangan, namun kiddos#2 minta untuk menunggu di luar. Halah! Saya membujuk kiddos#1 untuk stay di dalam, dan mengatakan akan berada di luar pintu. Setelah 5 menit, baru ia setuju. 

Petugas datang dan mengatakan kepada saya "The feeding is about to start, would you like to come in?" Mungkin ia heran melihat saya nongkrong di depan pintu. Saya pun menjelaskan, "My son still enjoyed it here" sambil menunjuk kiddos#2 yang asyik melihat cacing. Saya terus membujuk kiddos#2, frankly speaking saya juga mau liat feeding time burung Kiwi donk:D Akhirnya ia pun mau berjalan kembali ke ruangan gelap. Sudah tidak ada tempat tersisa, untung kiddos boleh berdiri di dekat kaca.

Petugas muncul dari balik pintu, menyimpan tempat makan berisi cacing. Lalu burung kiwi dengan pantat gendut itu berjalan mendekati tempat makan, dan melahap cacing. Btw saya ga terlalu melihat itu cacing jenis apa, yang pasti dari jauh dan dalam gelap, kelihatannya memang cacing:D Sayangnya atraksi di dalam ini enggak boleh di foto. Burung Kiwi berada di dalam kaca besar seperti aquarium, siang itu kami hanya melihat tiga burung Kiwi. Tapi tentunya sangat berkesan akhirnya bisa melihat burung kiwi di depan mata, selama ini hanya bisa melihat gambarnya.

Dan hingga sekarang kiddos pun suka bercerita kepada Oma Opa nya, "Burung Kiwi kan enggak bisa kena matahari, harus gelap.." First hand experience during our traveling with kiddos is priceless.

masuk ke Kiwi House
lebih memilih melihat makanan burung Kiwi di luar ruangan

Saya ingin explore taman lebih lama karena saya menikmati pohon-pohon raksasa di dalam taman ini. Setelah liburan ke Pulau Weh, dan terkagum-kagum dengan pohon di kota Sabang, saya menjadi pecinta pohon ever since. Dan pohon-pohon yang saya lihat sepanjang liburan di New Zealand sangat indah. Termasuk pohon raksasa di Kiwi Birdlife Park ini.

inside the Kiwi Birdlife Park

Dan sodara-sodara, drama enggak juga berakhir! Kiddos#2 minta keluar bertemu ayahnya, sementara kiddos#1 masih ingin di dalam taman (dan saya juga:p). Saya menelepon Rene, meminta Rene berjalan ke pintu masuk. Kami bertemu disana, menyerahkan kiddos#2 kepada Rene. Sang petugas masih juga sempet-sempetnya comment ke Rene "Your son looks like you" haha..

Namun setelah masuk kembali ke main entrance, kiddos#1 minta berhenti di souvernir shop. Ia minta membeli sebuah boneka Tuatara, yang mirip seperti Iguana. Ternyata Tuatara adalah binatang favoritnya yang ia liat pada saat conservation show

Setelah membeli mainan di souvenir shop, kiddos#1 tidak sabar ingin memperlihatkan kepada Rene dan adiknya, ia pun minta keluar. Apaaah? Jadi gimana dengan saya yang masih mau ke dalam? Ya udah deh, saya ngalah dan ikut keluar. Huhuhu. I will be back to see more trees inside, someday..amin.

Untuk mengobati rasa kecewa atas kunjungan singkat ke Kiwi Birdlife Park, saya jalan-jalan ke DF suovenir shop di area Queenstown Mall yang terkenal lebih murah dibanding toko lain. Tapi menurut saya harga souvenir di New Zealand ini mihil sekali, apalagi dibandingkan souvenir di Australia. Hilang sudah nafsu belanja di New Zealand. Saya hanya membeli tempelan kulkas dan snowball untuk koleksi di rumah.


toko souvenir yang recommended di Queenstown

Kami bertemu dengan Dini dan keluarga yang tidak ikut masuk ke Kiwi Birdlife Park di taman favorit. Kami memutuskan untuk piknik di area taman Green Village sebelum meninggalkan Queenstown dan melanjutkan perjalanan ke Te Anau. 

piknik di hari yang cerah

Terimakasih Queenstown untuk tiga hari yang menyenangkan. You are so impressive:) Semoga bisa kembali lagi suatu saat nanti.


written on January 21, 2014 by @tesyasblog



Next Post:

Previous Post:


No comments:

Post a Comment